Selayang Pandang

Unit Pengembangan Tilawatil Qur’an (UPTQ) KBM UIN Sunan Gunung Djati Bandung merupakan sebuah organisasi di lingkungan kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang secara organisatoris berada di bawah Dewan Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Organisasi ini didirikan dengan dirintis oleh Drs. K. H. Asep Mustafa Kamal, M.Ag (Dosen Fakultas Syari'ah), Drs. K.H. Jujun Junaedi, M.Ag. Yang pada waktu itu masih menjadi mahasiswa dengan dibantu oleh beberapa dosen senior, seperti: Drs. K.H. Zaenal Abidin, M.Ag., Drs. K.H. Abdul Hamid, M.Ag., Drs. H. Hendi Suhendi, M.Si dan beberapa dosen lainnya. Hingga pada bulan Oktober 1991 berdasarkan SK yang dikeluarkan oleh Rektor yang pada waktu itu sedang menjabat adalah Prof. Dr. H. Rahmat Djatnika, maka didirikanlah Unit Pengembangan Tilawatil Qur’an (UPTQ) yang pada awalnya berada di bawah naungan Dewan Keluarga Masjid Ikomah UIN SGD Bandung.
UPTQ merupakan organisasi yang bergerak di bidang pengembangan dan pembinaan minat, bakat, dan potensi dalam bidang kequr’anan dan seni islami, seperti dalam Bacaan Al-Quran (Tilawat), Hafalan Al-Quran (Tahfidz), Bidang Kaligrafi (khat), Tabligh/Dakwah (Syarhil Quran), Bidang Tafsir dan Pemahaman Al-Quran (Fahmil Quran), Seni Qosidah Rebana dan Modern, serta Seni Nasyid.
Sekilas UPTQ hampir identik dengan LPTQ, akan tetapi bila dikaji lebih dalam ada hal yang sangat signifikan yang membedakan antara UPTQ dengan LPTQ. LPTQ lebih dominan bergerak dalam hal penyelenggaraan MTQ, sedangkan UPTQ selain sebagai penyelenggara MTQ, juga mengadakan pembinaan reguler dan intensif, sehingga mampu bergerak dalam upaya peningkatan terhadap pemahaman Al-Qur’an baik dari segi pembacaan, pemahaman, dan pengamalannya.
UPTQ merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswan (UKM) yang ada dilingkungan kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Dengan fokus terhadap pengembangan ilmu-ilmu Al-Qur`an, sehingga diharapkan UPTQ mampu mewarnai kultur civitas akademika dalam upaya peningkatan terhadap kemampuan dan kecintaan terhadap Al-Qur’an. Selain itu, UPTQ cukup berperan aktif dalam upaya pemberantasan buta huruf Al-Qur’an baik di dalam maupun di luar kampus. Pada akhirnya UPTQ merupakan organisasi yang cukup signifikan dalam hal pembinaan moral dan akhlaq civitas akademika di kampus UIN SGD Bandung.
UPTQ dalam hal pengembangan bakat serta potensi para anggotanya telah mampu melahirkan para Qori dan Qoriah tingkat Nasional, Seperti: Drs. K.H. Asep Mustafa Kamal, M.Ag. (Qori dan Dewan Hakim MTQ tingkat Nasional), Abdul Mujib, M.Ag (Juara MTQ antar mahasiswa Se-Indonesia), Asep Ridwan Alawi (Juara MTQ Tingkat Nasional di Jambi dan Bali), dll. Juga telah melahirkan para mubaligh kondang seperti K.H. Jujun Junaedi, Cecep Maulana, Asep Sudarman, Tata Sukayat, M.Ag., Agus Salman, dll.
Selain di lingkungan kampus, UPTQ juga berperan aktif dalam pembinaan dan pengembangan Al-Qur’an di lingkungan masyarakat. Di antaranya dalam hal menjadi utusan MTQ dari tingkat daerah hingga Nasional dan juga melaksanakan pembinaan kepada masyarakat secara langsung dengan mengisi dan menyelenggarakan berbagai pengajian, ceramah umum, dll.
Selanjutnya sebuah organisasi akan dapat eksis baik di dalam maupun di luar lingkungannya manakala: pertama, tata kinerja dalam organisasi telah tertata dengan rapih dan baik, dengan memiliki program kerja yang baik, bermutu dan berdaya hasil yang maksimal. Kedua, dikelola oleh aparat atau pengurus yang memiliki skill managerial, skill propesional dan skill etik yang tinggi.
Karena dengan adanya kedua komponen tersebut akan terjadi akselerasi yang sinergi berprogram kerja ideal dilaksanakan dengan SDM yang kompeten, dengan demikian eksistensi tersebut akan dapat dirasakan di masyarakat.
Selain itu agar organisasi itu mampu berkembang lebih baik, maka organisasi tersebut harus mampu melebarkan sayapnya dengan bekerja sama dengan berbagai kegiatan yang bersifat event-event temporal maupun regular, terutama dengan kegiatan yang bersifat aktual dengan menyikapi berbagai fenomena dan problematika yang berkembang di masyarakat